-
Aset Keuangan yang Diukur pada Biaya Perolehan Amortisasi (Amortized Cost)
Kategori ini mencakup aset keuangan yang memenuhi dua kriteria: (a) aset tersebut dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk menampung aset dalam rangka mendapatkan arus kas kontraktual, dan (b) persyaratan kontraktual aset keuangan memberikan pada tanggal tertentu arus kas yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga atas jumlah pokok yang terutang. Contohnya adalah piutang usaha dan pinjaman yang diberikan dengan tujuan untuk mendapatkan pembayaran pokok dan bunga secara periodik. Pengukuran pada biaya perolehan diamortisasi berarti aset tersebut dicatat sebesar biaya perolehan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif, dan dikurangi rugi penurunan nilai.
-
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Penghasilan Komprehensif Lain (Fair Value through Other Comprehensive Income/FVOCI)
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kategori ini jika memenuhi dua kondisi berikut: (a) aset tersebut dimiliki dalam model bisnis yang bertujuan untuk mendapatkan arus kas kontraktual dan penjualan aset keuangan, dan (b) persyaratan kontraktual aset keuangan memberikan pada tanggal tertentu arus kas yang hanya merupakan pembayaran pokok dan bunga atas jumlah pokok yang terutang. Contoh umum dari kategori ini adalah investasi pada surat utang yang dimiliki untuk mendapatkan imbalan bunga dan potensi keuntungan dari perubahan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan komprehensif lain (OCI), bukan dalam laba rugi periode berjalan. Namun, dividen atau bunga yang diterima tetap diakui dalam laba rugi.
-
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (Fair Value through Profit or Loss/FVPL)
Semua aset keuangan yang tidak memenuhi kriteria untuk diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau FVOCI harus diklasifikasikan dalam kategori ini. Selain itu, entitas juga dapat memilih untuk menetapkan aset keuangan sebagai FVPL jika dengan demikian akan menghasilkan informasi yang lebih relevan. Contoh aset keuangan yang biasanya diklasifikasikan sebagai FVPL adalah investasi saham yang diperdagangkan secara aktif di pasar modal. Keuntungan atau kerugian yang timbul akibat perubahan nilai wajar diakui langsung dalam laba rugi periode berjalan. Kategori ini memberikan fleksibilitas bagi entitas untuk mencerminkan kinerja ekonomi aset keuangan secara lebih akurat.
-
Tahap 1: Untuk instrumen keuangan yang belum mengalami peningkatan signifikan dalam risiko kredit sejak pengakuan awal, entitas mengakui kerugian kredit ekspektasian selama 12 bulan ke depan. Ini berarti entitas memperkirakan potensi kerugian yang mungkin terjadi dalam periode 12 bulan mendatang akibat gagal bayar.
-
Tahap 2: Jika risiko kredit suatu instrumen keuangan telah meningkat signifikan sejak pengakuan awal, tetapi belum ada bukti objektif penurunan nilai, entitas mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur instrumen tersebut. Dalam tahap ini, entitas harus mempertimbangkan semua potensi kejadian gagal bayar selama sisa umur instrumen keuangan.
-
Tahap 3: Jika terdapat bukti objektif bahwa suatu instrumen keuangan telah mengalami penurunan nilai (misalnya, debitur mengalami kesulitan keuangan yang signifikan), entitas mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur instrumen tersebut. Pada tahap ini, entitas harus mengakui kerugian secara penuh dan mengurangi nilai tercatat aset keuangan.
-
Lindung Nilai Nilai Wajar (Fair Value Hedge): Digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yang diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui. Contohnya adalah melindungi nilai wajar obligasi dengan menggunakan interest rate swap.
-
Lindung Nilai Arus Kas (Cash Flow Hedge): Digunakan untuk melindungi risiko variabilitas arus kas masa depan yang terkait dengan aset atau liabilitas yang diakui, atau transaksi yang diperkirakan akan terjadi. Contohnya adalah melindungi risiko perubahan harga komoditas dengan menggunakan futures contract.
-
Lindung Nilai Investasi Neto dalam Operasi Luar Negeri (Hedge of a Net Investment in a Foreign Operation): Digunakan untuk melindungi risiko perubahan nilai investasi neto entitas dalam operasi luar negeri akibat perubahan kurs valuta asing.
-
Terdapat hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat.
-
Entitas mendokumentasikan hubungan lindung nilai pada awal hubungan tersebut, termasuk tujuan manajemen risiko dan strategi untuk melakukan lindung nilai.
-
Hubungan lindung nilai efektif, yang berarti perubahan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindung nilai secara substansial mengimbangi perubahan nilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilai.
-
Rekonsiliasi antara nilai awal dan nilai akhir kerugian kredit ekspektasian.
-
Informasi tentang model bisnis entitas untuk mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual aset keuangan.
-
Pengungkapan tentang asumsi yang digunakan dalam mengukur nilai wajar instrumen keuangan.
-
Analisis sensitivitas untuk risiko pasar, yang menunjukkan dampak perubahan suku bunga, kurs valuta asing, atau harga komoditas terhadap laba rugi dan ekuitas.
Pernahkah guys bertanya-tanya tentang seluk-beluk instrumen keuangan dalam dunia akuntansi? Nah, di artikel ini, kita akan membahas tuntas tentang instrumen keuangan menurut PSAK 71. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang satu ini, yaitu PSAK 71, mengatur tentang pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan instrumen keuangan. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut!
Apa itu Instrumen Keuangan?
Sebelum membahas lebih jauh tentang PSAK 71, ada baiknya kita pahami dulu apa itu instrumen keuangan. Secara sederhana, instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas bagi entitas lain. Jadi, setiap transaksi yang menciptakan aset di satu pihak dan kewajiban atau modal di pihak lain, itulah yang disebut instrumen keuangan. Contohnya banyak banget, lho! Mulai dari kas, piutang usaha, investasi saham, obligasi, pinjaman, hingga derivatif seperti opsi dan futures.
Klasifikasi Instrumen Keuangan
Dalam PSAK 71, instrumen keuangan diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berdasarkan karakteristik dan tujuan penggunaannya. Klasifikasi ini penting banget karena akan mempengaruhi bagaimana instrumen tersebut diukur dan dicatat dalam laporan keuangan. Berikut adalah beberapa kategori utama instrumen keuangan:
Implikasi Klasifikasi Instrumen Keuangan
Klasifikasi instrumen keuangan memiliki implikasi yang signifikan terhadap laporan keuangan perusahaan. Pengukuran yang berbeda untuk setiap kategori akan mempengaruhi laba rugi, aset, dan ekuitas yang dilaporkan. Selain itu, pengungkapan yang berbeda juga diperlukan untuk memberikan informasi yang relevan kepada para pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu, pemahaman yang mendalam tentang kriteria klasifikasi dan implikasinya sangat penting bagi para akuntan dan profesional keuangan. Dengan klasifikasi yang tepat, laporan keuangan akan memberikan gambaran yang akurat dan transparan tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Pengakuan dan Pengukuran Awal
Saat pertama kali diperoleh, instrumen keuangan harus diakui dalam laporan keuangan. PSAK 71 mengatur bahwa pengakuan awal instrumen keuangan dilakukan pada saat entitas menjadi pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal, instrumen keuangan diukur pada nilai wajar (fair value) ditambah, dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut. Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Biaya transaksi meliputi biaya seperti biaya komisi, biaya jasa perantara, dan biaya legal.
Pengukuran Setelah Pengakuan Awal
Setelah pengakuan awal, instrumen keuangan diukur kembali berdasarkan klasifikasinya. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada tiga kategori utama pengukuran setelah pengakuan awal: biaya perolehan diamortisasi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain (FVOCI), dan nilai wajar melalui laba rugi (FVPL). Pemilihan metode pengukuran ini didasarkan pada model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual dari aset keuangan tersebut. Pengukuran yang tepat akan memastikan bahwa laporan keuangan mencerminkan nilai yang relevan dan andal dari instrumen keuangan.
Penurunan Nilai (Impairment)
Salah satu perubahan signifikan dalam PSAK 71 adalah pendekatan penurunan nilai (impairment) yang menggunakan model kerugian kredit ekspektasian (expected credit loss/ECL). Dulu, berdasarkan PSAK sebelumnya, penurunan nilai diakui hanya jika ada bukti objektif bahwa suatu aset telah mengalami penurunan nilai. Sekarang, dengan PSAK 71, entitas harus mengakui kerugian kredit ekspektasian sejak awal, bahkan jika belum ada kejadian yang menunjukkan penurunan nilai secara signifikan. Model ECL ini mengharuskan entitas untuk mempertimbangkan informasi historis, kondisi saat ini, dan proyeksi kondisi ekonomi di masa depan.
Pendekatan Tiga Tahap (Three-Stage Approach)
PSAK 71 memperkenalkan pendekatan tiga tahap dalam mengukur kerugian kredit ekspektasian:
Dampak Penurunan Nilai
Pengakuan kerugian kredit ekspektasian akan berdampak pada laba rugi dan posisi keuangan entitas. Kerugian kredit akan mengurangi laba ditahan dan nilai aset keuangan yang dilaporkan. Oleh karena itu, implementasi model ECL memerlukan penilaian yang cermat dan penggunaan asumsi yang wajar. Entitas juga perlu mengungkapkan informasi yang relevan tentang bagaimana mereka mengukur kerugian kredit ekspektasian dan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Akuntansi Lindung Nilai (Hedge Accounting)
PSAK 71 juga mengatur tentang akuntansi lindung nilai (hedge accounting), yang memungkinkan entitas untuk mencerminkan dampak aktivitas lindung nilai dalam laporan keuangan mereka. Lindung nilai adalah penggunaan instrumen keuangan untuk mengurangi risiko yang terkait dengan aset, liabilitas, atau arus kas masa depan. Akuntansi lindung nilai memungkinkan entitas untuk menandingkan keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai dengan keuntungan atau kerugian dari item yang dilindung nilai, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang dampak ekonomi dari aktivitas lindung nilai.
Jenis-Jenis Lindung Nilai
Ada tiga jenis utama lindung nilai yang diakui dalam PSAK 71:
Kriteria Akuntansi Lindung Nilai
Untuk memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai, entitas harus memenuhi beberapa kriteria, termasuk:
Dampak Akuntansi Lindung Nilai
Jika suatu hubungan lindung nilai memenuhi syarat untuk akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai diperlakukan secara berbeda dalam laporan keuangan. Dalam lindung nilai nilai wajar, keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilai diakui dalam laba rugi pada periode yang sama. Dalam lindung nilai arus kas, bagian dari keuntungan atau kerugian dari instrumen lindung nilai yang efektif diakui dalam penghasilan komprehensif lain (OCI) dan direklasifikasi ke laba rugi ketika item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi. Akuntansi lindung nilai membantu entitas untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih relevan dan informatif tentang aktivitas manajemen risiko mereka.
Penyajian dan Pengungkapan
PSAK 71 juga mengatur tentang penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan dalam laporan keuangan. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang relevan dan andal kepada para pengguna laporan keuangan agar mereka dapat memahami dampak instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja entitas. Entitas harus mengungkapkan informasi tentang kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen keuangan, klasifikasi dan pengukuran instrumen keuangan, risiko yang terkait dengan instrumen keuangan, dan bagaimana entitas mengelola risiko tersebut.
Pengungkapan Kualitatif
Pengungkapan kualitatif mencakup informasi deskriptif tentang tujuan dan kebijakan manajemen risiko entitas, strategi lindung nilai, dan bagaimana entitas mengelola risiko kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas. Informasi ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami konteks bisnis entitas dan bagaimana instrumen keuangan digunakan dalam pengelolaan risiko.
Pengungkapan Kuantitatif
Pengungkapan kuantitatif mencakup informasi numerik tentang nilai tercatat instrumen keuangan, nilai wajar instrumen keuangan, kerugian kredit ekspektasian, dan dampak instrumen keuangan terhadap laba rugi dan penghasilan komprehensif lain. Informasi ini memberikan ukuran yang objektif tentang dampak instrumen keuangan terhadap posisi keuangan dan kinerja entitas.
Contoh Pengungkapan
Beberapa contoh pengungkapan yang diwajibkan oleh PSAK 71 antara lain:
Dengan pengungkapan yang lengkap dan relevan, laporan keuangan akan memberikan informasi yang berguna bagi para investor, kreditor, dan pemangku kepentingan lainnya dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Kesimpulan
PSAK 71 adalah standar akuntansi yang komprehensif tentang instrumen keuangan. Standar ini mengatur pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan instrumen keuangan. Pemahaman yang baik tentang PSAK 71 sangat penting bagi para akuntan dan profesional keuangan agar dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan relevan. Dengan implementasi yang tepat, laporan keuangan akan memberikan gambaran yang transparan tentang posisi keuangan dan kinerja perusahaan, serta membantu para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan yang tepat. Jadi, jangan ragu untuk terus belajar dan menggali lebih dalam tentang PSAK 71, ya!
Lastest News
-
-
Related News
IPSEI Basketball: Youth Sign Ups Now Open!
Alex Braham - Nov 15, 2025 42 Views -
Related News
Alpha Techsys Automation: See The Future Now
Alex Braham - Nov 12, 2025 44 Views -
Related News
Mini Split AC In Mexico: Find Yours At Home Depot!
Alex Braham - Nov 14, 2025 50 Views -
Related News
PSENOFoxse TV Live: Your Guide To Streaming
Alex Braham - Nov 15, 2025 43 Views -
Related News
Best Gaming Phones Under 2 Million: Specs & Review
Alex Braham - Nov 17, 2025 50 Views